Selamat datang disitus online senat mahasiswa Fakultas Ushuluddin ISID Demangan Siman Ponorogo

Selasa, 01 Mei 2012

Laporan Senat Ushiuluddin ISID dalam Rangka Kunjungan ke Gereja Katedral St. Perawan Maria dari Gunung Karamel Malang



Keuskupan Malang
Katedral St. Perawan Maria dari Gunung Karmel         
Alamat keuskupan    Jl. Guntur 2, Malang 65112, JawaTimur

Berdiri 3 Januari 1961
Sebelumnya     Vikariat Apostolik Malang (15 Maret 1939)
Jumlah paroki  29
Keuskupan Malang merupakan keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Semarang. Berada di Jawa Timur bagian timur Keuskupan Malang meliputi umat Katolik yang tinggal di sebelas kabupaten (Malang, Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep), tiga kotamadya (Malang, Pasuruan, Probolinggo) dan dua kota (Jember, Batu) dengan luas wilayah 24.400 km². Terdapat 29 paroki di Keuskupan Malang.       
Sejarah
Pada 1865 Malang merupakan suatu stasi yang dilayani imam Serikat Yesus (SY) atau Yesuit dari Surabaya. Umat Katolik yang pada umumnya warga Eropa pada waktu itu tersebar mengikuti jalur rel kereta lori perkebunan tebu dan pabrik gula, pada segitiga Pasuruan, Malang, Jatiroto, yang kemudian melebar ke Jember. Pada tahun 1923 Yesuit (SY) mengundurkan diri dari wilayah Jawa Timur, dan wilayah gerejani Malang diserahkan kepada Ordo Karmel (O.Carm). Pada 27 April 1927 didirikan Prefektur Apostolik Malang, sebagai Prefektur Apostolik pertama di Jawa di luar Vikariat Apostolik Batavia, yang kemudian pada 13 Maret 1939 ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik. Dengan berdirinya hirarki Gereja Katolik di Indonesia pada 3 Januari 1961, Vikariat Apostolik Malang diubah statusnya menjadi diosis atau Keuskupan Malang. Umat Katolik Keuskupan Malang yang pada tahun 1950 berjumlah 5000 orang di 11 paroki, pada tahun 1970 menjadi 28.000 di 24 paroki. Pada tahun 1980 jumlah umat bertambah menjadi 48.000; dan pada tahun 1990 menjadi 66.000. Menurut statistik tahun 2005, jumlah umat pada tahun 2004 adalah 88.000 dan tersebar di 28 paroki.
•           27 April 1927 Prefektur Apostolik Malang berdiri terpisah dari Vikariat Apostolik Batavia
•           15 Maret 1939 Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Malang
•           3 Januari 1961 Menjadi Keuskupan Malang Gembala
•           Prefek Apostolik
1.         Clemente van der Pas O.Carm (1927-1935)
2.         Antonius Everardo Johannes Albers (1935-1939)
•           Vikaris Apostolik Mgr. Antonius Everardo Johannes Albers O.Carm (1939-1961)

•           Uskup
1.         Mgr. Antonius Everardo Johannes Albers O.Carm (1961-1973)
2.         Mgr. Fransiskus Xaverius Sudartanto Hadisumarta O.Carm (1973-1988)
3.         Mgr. Herman Yosef Sahadat Pandayaputra O.Carm (1989-sekarang).
Pada tahun 1950 jumlah imam tarekat religius yang melayani umat 28 orang. Belum ada imam Praja. Pada tahun 1970 hanya ada seorang imam Praja dan 28 imam tarekat religius. Pada tahun 1980 jumlah imam Praja bertambah menjadi 4 orang dan imam tarekat religius 52 orang. Menurut statistik tahun 2005, terdapat 25 imam Praja dan 117 imam tarekat religius di Keuskupan Malang.
Paroki
•           Paroki St Maria dari Fatima, Bangkalan
•           Paroki Maria Ratu Damai, Banyuwangi
•           Paroki Gembala Baik, Batu
•           Paroki St Yohanes Penginjil, Bondowoso
•           Paroki Ratu Para Rasul, Curahjati
•           Paroki Kristus Raja, Genteng
•           Paroki St Yusup, Jember
•           Paroki St Perawan Maria Tak Bernoda, Kepanjen
•           Paroki St Perawan Maria Tak Bernoda, Lawang
•           Paroki Maria Annunciata, Lodalem
•           Paroki Maria Ratu Damai, Lumajang
•           Paroki St de Trappani Blimbing, Malang
•           Paroki St Perawan Maria Diangkat Ke Surga, Celaket
•           St Perawan Maria dari Gunung Karmel, Katedral, Malang
•           Paroki St Andreas, Tidar, Malang
•           Paroki St Vincentius a Paulo, Langsep, Malang
•           Paroki St Yohanes Rasul, Janti, Malang
•           Paroki St Maria Ratu Para Rasul, Pamekasan.
•           Paroki St Theresia, Pandaan
•           Paroki St Antonius, Pasuruan

•           Paroki St Maria Bunda Karmel, Probolinggo.
•           Paroki Ratu Damai, Purworejo
•           Paroki Maria Bintang Samudera, Situbondo
•           Paroki Maria Gunung Karmel, Sumenep
•           Paroki Maria Tak Bernoda. Tanggul
•           Paroki Trinitas, Tumpang
Visi dan Misi
Paroki Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Katedral Malang
VISI
Paroki Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel adaah persekutuan orang beriman yang mantap, yang disinari terang Kitab Suci dan yang dijiwai semangat mewujudkan habitus baru, penuh kedamaian dan kesejahteraan, yang mempunyai solidaritas untuk melayani orang miskin dengan murah hati, untuk menjadi terang dan garam bagi masyarakat sekitarnya.
MISI
  1. Umat Paroki Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel menghayati persaudaraan sejati mendalam, dewasa dan mandiri, sehingga menjadi pewartaan dan kesaksian iman.
  2. Dengan semangat Injil membangun umat, dengan memperhatikan peran: keluarga katolik, kaum muda*).
  3. Membangun jiwa partisipatif dalam mengembangkan persekutuan, bercita rasa dalam berlingkungan dan berparoki, solider terhadap sesama dan berani berkorban untuk Gereja dan orang lain.
  4. Membangun lingkungan sebagai persekutuan orang beriman yang kokoh, yang memiliki daya tumbuh dalam iman, dalam pelayanan yang murah hati dengan semangat solidaritas, dinamis, kritis, dan inklusif.
*) pembinaan kaum muda harus serasi dengan harapan orangtua, gereja, dan negara.
Kepala gereja katolik “Katedral Santa Perawan maria dari Gunung Karmel” adalah Romo Suyanto
Sumber iman katolik:
1. Kitab suci
                        2. tradisi gereja
                        3. ajaran gereja



Paroki adalah hasil pembagian atau perpecahan dari uskupan
Pemimpin gereja paroki ( kumpulan umat paling bawah ) ini bertempat di vatikan Roma, dan paus pertama bernama “Petrus”.
Ajaran Gereja dapat berubah dan diperbaharui melalui perkumpulan para uskup, melalui tersebut, para Uskup menelurkan ajaran baru.suatu  konsili ( perkumpulan para uskup ) diadakan apabila ada hal-hal yang dibahas dan menyangkut tentang dunia, dan ajaran baru ini berupa dogma.
Konsili terakhir adalah “Konsili Vatikan 2”
Dari Gereja Katolik melahirkan hukum-hukum:
1. Hukum Ilahi ( hukum yang tidak berubah-ubah )
2.  Hukum manusiawi ( hukum yang bisa dirubah atau diperbaharui )
Dalam kitab perjanjian lama, kristen Katolik berpendapat bahwa Abraham adalah bapa bangsa, dan mendapatkan tiga janji:
1.      Menurunkan bangsa besar
2.      Menjadikan umat Allah (Bapa kaum beriman)
3.      Akan datang kepadanya seorang penyelamat ( Yesus )
Sejarah munculnya kristen katolik dan protestan menurut kristen katolik:
Berbicara tentang “siapa yang pertama”, mereka berpendapat bahwa kristen katoliklah yang pertama. Melalui terjadinya revolusi kebudayaan yang mengakibatkan seorang dari anggota kristen katolik keluar karena tidak menerima ajaran-ajaran yang telah ditetapkan oleh kristen katolik. Saat ini, umat kristen protestan banyak bermukim di negara jerman dan belanda.
Kalau kita melihat kepada ajaran kitab suci kedua kelompok tersebut, mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:
1. Perbedaan dalam kitab suci
                                   2. perbedaan dalam penafsiran
                                   3. perbedaan dalam dogma
Anda pasti pernah mendengar tentang pastur atau pendeta yang tidak boleh menikah, menurut mereka, larangan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Tidak menikah demi kerajaan Alah ( demi suatu nlai )
2.      Tidak menikah karena ada suatu hal yang membuat tidak bisa menikah ( impoten dan penyakit lainnya )
3.      Tidak menikah karena dibuat tidak bisa menikah
PGI  : Persatuan Gereja Indonesia ( kristen protestan )
KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia ( pusatnya di jakarta )
BMGK : Badan Majelis Gereja Katolik

Penebusan dosa
Berkenaan dengan dosa, mereka mengumpamakan orang yang berbuat dosa bagai orang yang masuk dalam lumpur, semakin dia banyak bergerak, semakin tenggelam dan masuk ke dalam lumpur.
Peribadatan
Gereja katolik mempunyai dua bentuk Doa dalam peribadatan mereka:
a.       Doa resmi ( doa wajib di hari ahad )
b.      Doa tidak resmi
Waktu peribadatan: Doa pagi, siang, sore, dan malam sebagai penutup.

1 komentar:

  1. waw......... super bro datanya....

    semangat terus ya jadi adminnya.....

    BalasHapus